DSLR : Lensa vs Body
Lensa Vs Body Kamera DSLR
Pertama kali beli DSLR, saya termasuk yang skeptis dengan pentingnya lensa. DSLR pertama saya ialah Canon EOS 300D, yang dahulu perbandingkan dengan Prosumer termahsyur jaman baheula, Sony F828.
Nah saat itu tergoda dengan Sony yang Zoomnya aduhai, kalau tidak salah 8x zoom, sedangkan Canon 300D hanya mendapat lensa 18-55mm yang artinya 3x zoom. Sempat hampir ambil si prosumer andai tidak research intensif dan mencari pendapat dari para ahli di forum-forum.
Sony F828 - Canon EOS 300D |
Saat itu, tidak ada pilihan banyak untuk body DSLR. either Nikon or Canon, 300D dan 10D VS D70 dan D100. Di sisi lain, lensa sudah banyak beredar, namun para penghobi foto tidak terlalu mengerti betapa pentingnya lensa tersebut untuk menampilkan hasil terbaik.
Lensa 'mahal' pertama saya ialah Canon 17-40mm F4 L, yang saat itu banyak terekomendasi. Bertahan beberapa tahun dan berpindah ke Canon 16-35mm F2.8 L (versi I). Sayangnya kedua lensa tersebut tidak terlalu tajam. Dan akhirnya saya merubah haluan, sempat memakai lensa kit 18-55mm IS (lensa kit versi ke dua) sebelum mengganti lensa wide dengan lensa Tamron 17-50mm F2.8 VC.
Fast Forward ke era DSLR belasan MP, saya mulai merasa hasil lensa zoom terlihat sangat soft, karena resolusi sensor 15-18MP out resolve lensa zoom yang saya pakai. Dan akhirnya setelah memakai lensa fixed Canon 100mm F2.8 Macro L, saya baru mengerti perbedaan kualitas lensa sangat berpengaruh terhadap hasil.
Untuk para pengguna DSLR, saya anjurkan untuk hasil maksimal, lebih baik anda memilih kombinasi DSLR basic seperti Canon 600D, Nikon D5100, Sony A55 atau yang setara, dan sisanya dipakai untuk membeli lensa yang maksimal untuk gaya foto anda. Kelas menengah seperti Canon 60D, 7D atau Nikon D7000, D90 lebih cocok untuk profesional / pekerja foto, karena hasilnya tidak jauh berbeda tapi memberikan feature dan ketahanan yang lebih.
Untuk pengganti lensa kit 18-55mm IS, berikut lensa yang saya anjurkan :
Tamron 17-50mm F2.8 (+-3 jt)
Sigma 17-70mm F2.8-4 (+-3 jt)
Tamron 17-50mm F2.8 (+-3 jt)
Sigma 17-70mm F2.8-4 (+-3 jt)
hindari Canon 17-85mm IS karena hasilnya soft, lebih recommended anda ambil paket double lens kit 18-55mm IS dan lensa 50-250mm IS
Canon 17-85mm IS |
Untuk penghobi portrait yang ingin hasil maksimal dan tidak keberatan memakai lensa fixed, bisa pertimbangkan menambah (dengan tetap membeli lensa Kit) :
Canon 50mm F1.8 (850rb)
Sigma 50mm F1.4 (4.8 jt)
Sigma - canon - Nikon - Pentax 50mm |
Lensa Sigma tersebut hasilnya lebih baik dibandingkan dengan Canon 50mm F1.4 yang berkisar Rp 3 jt, karenanya saya lebih rekomen anda menabung sebentar daripada membeli canon 50mm F1.4 dan kecewa. Karena lensa Sigma tersebut adalah lensa 50mm terbaik untuk harganya. Hanya sedikit yang hasilnya lebih baik dibandingkan dengan sigma, seperti Canon 50mm F1.2 (14 jt) dan Carl Zeiss 50mm F2 (12 jt).
Nah untuk penggila foto yang bisa tahan menggunakan manual focus, saya rekomendasikan lensa Carl Zeiss 50mm F2.0 macro. Lensa ini saya pakai juga untuk sehari-hari, namun saya tetap memakai Sigma 50mm F1.4 untuk mendampingi saat saya butuh AF.
Carl Zeiss sendiri memiliki 2 lensa 50mm, selain 50mm F2.0 macro ada juga lensa 50mm F1.4. Lensa kedua ini tidak saya rekomendasikan karena hasilnya tidak sebaik yang lensa macro. kalau dana anda terbatas, lebih baik membeli Sigma 50mm F1.4 seharga 4.8 jt dibandingkan mengeluarkan uang lebih dari 6 juta untuk lensa Carl Zeiss 50mm F1.4.
Carl Zeiss sendiri memiliki 2 lensa 50mm, selain 50mm F2.0 macro ada juga lensa 50mm F1.4. Lensa kedua ini tidak saya rekomendasikan karena hasilnya tidak sebaik yang lensa macro. kalau dana anda terbatas, lebih baik membeli Sigma 50mm F1.4 seharga 4.8 jt dibandingkan mengeluarkan uang lebih dari 6 juta untuk lensa Carl Zeiss 50mm F1.4.
CZ 50mm F2 Macro |
Update : Perhatikan designasi mark I, II, III dll pada lensa
Saya baru saja hendak membeli lensa sekon Tilt & Shift 24mm CanonTernyata ada dua jenis lensa ini, Mark I yang kurang bagus dan Mark II yang mendapat banyak pujian
Tidak sadar, saya kira lensa yang ditawarkan Rp 9jt adalah lensa yang sama dengan lensa Rp 16jt yang terbaru.
Hampir saja salah beli, walau kedua lensa ini sama-sama TR-E 24mm F3.5, tapi kualitas ketajaman dan mekanisme operasionalnya beda. Bisa dilihat di gambar di bawah.
Ada baiknya teliti sebelum membeli :)
Untuk perbandingan lensa, saya rekomendasikan anda melihat situs www.fredmiranda.com
berikut penjelasan yang cukup bagus mengenai lensa : http://photoshoplightroombridge.co.uk/2011/11/why-is-the-lens-so-important/
salam kenal mas albert.
ReplyDeletesaya baru saja beli 650d BO. karena bujet hanya 5jt an ,untuk lensa zoomnya pilihannya tamron 17-50 f2,8 VC sama sigma 17-70 f2,8-4 OS.
bisa kasih rekomendasi tentang ketajaman dan kecepatan fokusnya?
trus katanya lensa tamron itu rumornya gak terlalu awet/ gampang rusak ya mas?
thx
Salam kenal :)
ReplyDeletesaya hanya pernah punya sendiri yang 17-50mm vc
cukup puas, kelemahannya hanya di VC yang kadang butuh waktu untuk stabilisasi, kalau terlalu cepat jepret malah hasil foto kabur karena getaran awal saat VC mulai menyala
ketahanannya sama saja, tamron 90mm 5 tahun saya pakai tidak ada keluhan, sigma 15mm juga sudah cukup lama pakai dan tidak ada masalah
overall saya lebih suka body tamron daripada sigma
ketajaman coba dilihat di hasil perbandingan DXO mark atau review di photonet
kalau ketajaman termasuk prioritas, pilih varian lensa tanpa OS / VC, lebih tajam dan murah
untuk keunggulan sigma setahu saya ada di jarak focus minimalnya yang 20cm sedangkan tamron 29cm