Silent Shutter EOS 6D & 5D Mk III Berpotensi Memperpanjang umur Shutter
Silent Shutter on EOS 6D & 5D mark III Can Prolong Shutter Life
DSLR Shutter Mechanism - thedigitalpicture.com |
Salah
satu kerusakan umum yang bisa terjadi pada kamera DSLR adalah kegagalan
shutter.
Hal ini bisa terjadi karena pemakaian continuous shot berlebih atau memang karena umur dan pemakaian wajar.
Hal ini bisa terjadi karena pemakaian continuous shot berlebih atau memang karena umur dan pemakaian wajar.
Batas
shutter count pada 6D adalah 100.000, di bawah 5D mark II yang saya miliki
sebelumnya sebesar Rp 150.000, tapi perlu diingat, angka ini adalah hasil
stress test yang dilakukan pada kondisi ekstrim. Di mana shutter dipaksa untuk
terus berjalan pada continous shot berkesinambungan hingga akhirnya rusak. Jadi
untuk pemakaian standard, angka riilnya bisa jauh di atas ini sebelum terjadi
kerusakan shutter.
Ada
teman fotografer yang angka shutter countnya sudah tembus satu juta tapi
kameranya tidak ada masalah sama sekali.
One of the
dreaded thing in owning a DSLR is the shutter failure.
This may
occur after sometime abusing the shutter in burst continuous shots or just
simply the shutter giving up on regular wear and tear.
The EOS 6D
have a shutter expectancy of 100.000, but this number is done under a rigorous
stress, the shutter are on continuous shot constantly, testing it to it utmost
tolerance until it breaks.
Hence don't
feel squeamish about punching the button, some of my friends goes through a
million shot (that's 1.000.000 click) on his DSLR without any shutter failure
occurring.
Berikut
data umur shutter diambil dari thread kaskus.co.id :
Here are
some data on shutter count, taken from a thread on Kaskus.co.id
Canon EOS Digital Rebel XS / 1000D - 100,000
Canon EOS Digital Rebel T1i / 500D - 100,000
Canon EOS Digital Rebel XSi / 450D - 100,000
Canon EOS Digital Rebel XTi / 400D - 50,000
Canon EOS Digital Rebel XT / 350D - 50,000
Canon EOS 50D - 100,000
Canon EOS 40D - 100,000
Canon EOS 30D - 100,000
Canon EOS 20D - 50,000
Canon EOS 5D Mark II - 150,000
Canon EOS 5D - 100,000
Canon EOS 1D Mark III - 300,000
Canon EOS 1D Mark II N - 200,000
Canon EOS 1DS Mark III - 300,000
Canon EOS 1DS Mark II - 200,000
Silent Shutter
Explanation on DSLR mirror mechanism (http://www.derbyinfocus.com/2011/04/getting-equipped-cameras.html) |
Berikut
cara kerjanya :
(diambil dari http://photo.stackexchange.com)
Quiet
mode (silent shutter) memperlambat gerak cermin DSLR saat ia terangkat dan
menundanya kembali menutup hingga saat pelepas shutter selesai bergerak.
Dalam
mode biasa, cermin (reflex mirror) yang bergerak terbuka dan tertutup adalah
suara terkeras yang dihasilkan kamera SLR. Jadi memperlambat proses ini
menambah jeda shutter lag tapi meminimalkan suara. Juga cermin yang biasanya
langsung turun setelah jepretan terjadi, jadi fotograger bisa segera mengambil
foto lagi. Di mode silent shutter, cermin tetap dalam posisi terbuka dan
viewfinder (jendela intip) tetap hitam hingga shutter dilepaskan saat suaranya
tidak lagi menganggu.
Hal
ini tidak akan berdampak negatif pada umur shutter. Penggerak cermin
mekanismenya seharusnya akan lebih awet, tapi hal ini tidak didokumentasikan
secara resmi oleh pembuat kamera.
Here's how it
works :
(From http://photo.stackexchange.com)
(From http://photo.stackexchange.com)
Quiet mode
(silent shutter) slows down the motion of the mirror when it goes up and delays
it going back down until the shutter-release is released.
Normally the
mirror (reflex mirror) going up and down is the loudest noise the camera makes.
So slowing it down causes a longer shutter-lag but makes less noise. Also, the
mirror normally comes back down immediately after a shot is taken so that you
can follow action and compose the next shot. In Quiet mode, the mirror stays up
and your viewfinder remains black until you release the shutter at a time when
noise is less disruptive.
Shutter life is
not affected at all since nothing changes for the shutter. The mirror actuation
mechanism should last a little longer but no data to that effect is provided by
manufacturers.
(video from youtube - Ephotozine)
Berikut
video perbandingan antara penggunaan drive mode biasa dengan silent shutter di
6D.
Dari
hasil googling, ternyata selain mengurangi bunyi bising jepretan, fitur ini
berpotensi memperpanjang umur shutter.
Alasannya adalah penggunaan silent shutter yang bertujuan meminimalkan bunyi, juga meminimalkan benturan pada shutter, jadi keausan lebih bisa ditekan.
Alasannya adalah penggunaan silent shutter yang bertujuan meminimalkan bunyi, juga meminimalkan benturan pada shutter, jadi keausan lebih bisa ditekan.
Jadi
untuk pemakai 6D, saya rekomendasikan untuk membiarkan drive modenya di silent
shutter.
Namun
ada satu kekurangan dengan penggunaan mode ini, terutama untuk continous shots,
akan ada jeda yang sedikit lebih lama dibandingkan dengan mode biasa dalam
pengambilan gambar (dari 4.5 fps ke 3 fps). Tapi untuk pengguna biasa, jeda ini tidak akan terasa.
Here is a
video comparison of regular vs silent shutter drive mode on 6D.
From what I
read, in addition to making the shots more discreet, this feature could prolong
your shutter actuation. Since in order to minimize sound, they also minimize
impact on the shutter, making it less likely to fail due to wear and tear.
Hence I'd
recommend leaving the drive mode on silent shutter.
The time I should need to use regular drive would be for fast action shots, where a fraction of a second delay / blackout in taking the shots would effects it. Some people mention the speed of continuous shots would decrese from 4.5 fps on regular continuous drive mode to 3 fps on silent focus continuous shot
The time I should need to use regular drive would be for fast action shots, where a fraction of a second delay / blackout in taking the shots would effects it. Some people mention the speed of continuous shots would decrese from 4.5 fps on regular continuous drive mode to 3 fps on silent focus continuous shot
Comments
Post a Comment