Perkenalan dengan Lensa Manual
Lensa Manual - Alternatif Lensa Murah, Tajam, Ribet
Pengguna Mirrorless
yang pernah ada keinginan tambah lensa, pasti pernah merasakan dilema
sedikitnya pilihan yang tersedia, atau mahalnya lensa tersebut.
Untungnya untuk mirrorless, hampir semua lensa bisa dipasangkan ke
tipe kamera ini, dengan menggunakan adapter yang sesuai.
Lensa Leica untuk rangefinder, lensa canon FD untuk body canon
yang sudah tidak diproduksi lagi, hingga lensa medium format untuk Hasselblad, dengan adapter yang sesuai bisa dimasukkan ke body Mirrorless.
Lenses adapted to Sony A7 |
Kali ini saya ingin menunjukkan ke pembaca blog, kalau ada
alternatif lensa menarik dan murah. Pertama saya berikan hasil dua lensa
termurah yang saya miliki, harga kedua lensa ini berkisar Rp 700.000
Pentax 50mm f1.8 |
Helios 44m - 58mm f2 |
Bisa dilihat hasil
kedua lensa ini cukup menarik, kalau menurut saya, lebih baik dibandingkan
lensa 50mm f1.8 AF di semua brand, baik yang paling murah di Canon sekitar 1jt
hingga yang Rp 3.5 jt di Sony.
Kisah saya pertama kali ingin coba lensa manual, sebetulnya bukan
karena ingin cari lensa murah, tapi karena kesengsem hasil Minolta 50mm f1.4.
Setelah saya coba sendiri, saya merasa bahwa lensa terbaik saya saat itu, Zeiss
50mm f2 Makro Planar (harga barunya sekitar 15jt) ternyata bisa ditandingi
oleh lensa murah seperti Minolta 50mm f1.4 yang harganya berkisar 1.5 jt.
Berikut hasilnya bisa dilihat di bawah ini.
Minolta 50mm f1.4 |
Zeiss 50mm f2 Makro Planar |
Setelah perbandingan foto di atas, mulailah saya semakin kesengsem dengan lensa manual, dan akhirnya
mencari lensa-lensa 50mm f1.2 dengan bokehnya yang creamy.
Setelah melihat lensa-lensa terjangkau di atas, waktunya kita
berlanjut ke lensa creamy bokeh, Nikon 50mm f1.2.
Nikon 50mm f1.2 ini sebetulnya malah lensa f1.2 yang paling jarang saya pakai, karena untuk selera saya tonal warnanya terlalu warm / kuning. Tapi hasilnya tetap saja cantik ya, bukan berarti ada yang salah dengan lensa ini, hanya selera saya saja berbeda.
Nah yang dibandingkan di sini adalah Nikon karena kebetulan saya meliput venue yang sama dengan lensa Nikon tersebut dan lensa Auto Focus terbaik saat ini, Sigma 50mm art.
Nikon 50mm f1.2 ini sebetulnya malah lensa f1.2 yang paling jarang saya pakai, karena untuk selera saya tonal warnanya terlalu warm / kuning. Tapi hasilnya tetap saja cantik ya, bukan berarti ada yang salah dengan lensa ini, hanya selera saya saja berbeda.
Nah yang dibandingkan di sini adalah Nikon karena kebetulan saya meliput venue yang sama dengan lensa Nikon tersebut dan lensa Auto Focus terbaik saat ini, Sigma 50mm art.
Sigma 50mm f1.4 ART
Lensa Sigma 50mm Art ini adalah
salah satu lensa 50mm terbaik, yang saya miliki adalah mount canon, dipasangkan
ke Sony A7 menggunakan adapter.
Kalau menurut DXO
Mark, lensa 50mm yang secara teknis lebih baik dibandingkan Sigma 50mm art
hanya lensa manual, Zeiss Otus 50mm. Tapi jangan dimasukkan wish-list dulu,
karena lensa satu ini harganya sekitar Rp 50.000.000.... iya 50 juta, mending
nengok lensa jadul kalau cari yang best cost vs performance.
AW Fried Chicken - Sigma 50mm Art |
Disclaimer :
DXO Mark ini jangan dijadikan patokan satu-satunya untuk
menilai sebuah lensa, untuk awal penilaian dalam mencari lensa saja cukup,
sesudahnya seperti yang saya tulis di blog post Pilih
Mana Fuji vs Sony, carilah tagar / hashtag lensa tersebut di Instagram,
atau googling flickr, lalu lihat sendiri, bagaimana hasilnya di tangan para
fotografer dan artis, cocok tidak dengan selera.
Jangan dianggap kalau di DXO Mark, lensa A mendapat peringkat
tertinggi, maka menjadi lensa terbaik, karena saya juga sering kali
mengernyitkan dahi, terutama kalau melihat lensa Zeiss 50mm makro bisa dinilai
setara dengan Sigma 50mm f1.4 DG HSM seperti yang di link ini : https://www.dxomark.com/Reviews/Best-lenses-for-your-Canon-EOS-6D/Best-primes-and-zoom-for-the-Canon-EOS-6D
Saya pernah punya keduanya, kalau menurut saya sih bumi langit
performa kedua lensa itu.
Yang dinilai DXO Mark itu hanya resolusi (ketajaman) transmisi
(aperture asli lensa / terang gelapnya hasil) distorsi (seberapa melendut)
vignetting (seberapa pinggiran gelapnya) dan Chromatic Aberration (bocor
warna).
Sedangkan hal lain yang tidak bisa dikuantifikasi / diberi nilai
teknis, DXO tidak mampu menilai, misalnya warna, flare control, micro contrast,
bokeh, dimensi / 3d feel, dan jargon lain yang mungkin saya tidak kenal, tapi
bisa saya apresiasi saat melihat hasil foto dari lensa tertentu.
Sigma 50mm Art |
Sigma 50mm Art |
Sigma 50mm Art |
Nikon 50mm f1.2 AI
Lensa ini masih diproduksi versi
terbarunya, kalau tidak salah versi AI-s. Sedangkan yang saya miliki adalah
versi AI, opticnya tentu tidak semulus Sigma karena jadul. Tapi hasilnya tetap
cantik, bisa dilihat di bawah.
Harga barunya sekitar 9jt. sedangkan versi jadulnya dijual mulai dari harga berkisar 3.5jt
Harga barunya sekitar 9jt. sedangkan versi jadulnya dijual mulai dari harga berkisar 3.5jt
Lensa Nikon 50mm f1.2 jadul |
Nikon 50mm f1.2 AI |
Nikon 50mm f1.2 AI |
Nikon 50mm f1.2 AI |
Saya tidak bisa bilang
mana yang lebih baik, karena keduanya juga menarik.
Pada akhirnya saya memilih mempertahankan lensa Nikon karena
masalah harga dan ukuran. Sigma 50mm ini relatif besar, sehingga lebih cocok di
body aslinya, DSLR Canon dibandingkan mirrorless Sony saya.
Leica R 50mm f2 |
Nah demikian ulasan saya tentang lensa manual, moga-moga bisa
berguna untuk yang sedang galau ingin mencari lensa bagus dengan harga
terjangkau.
Rekomendasi saya, lensa manual lebih cocok digunakan untuk
fotografer yang sudah pernah memiliki kamera DSLR / Mirrorless sebelumnya,
kalau untuk yang pertama kali hijrah dari kamera HP / Pocket, lebih baik beli
lensa kit / prime 35mm & 50mm dengan AF.
Untuk pembeli lensa manual pertama kali, ada baiknya coba beli
lensa yang relatif murah, kalau ingin coba lensa manual, jadi kalau tidak suka,
bisa dijual lagi dengan selisih harga yang tidak terpaut banyak.
Di Blog Post berikut saya akan coba jelaskan teknik-teknik dan
fitur di kamera Mirrorless yang bisa membantu pengguna lensa manual. Sebetulnya
masih banyak yang ingin saya tulis tentang lensa manual, tapi di blog post Fuji
vs Sony sudah ada yang mengeluh pusing bacanya, jadi yang post kali ini saya
buat pendek ^^.
Untuk sementara silakan bila ada yang ingin bertanya lebih lanjut,
mohon tidak menggunakan email / line / WA, bisa langsung ke kolom komentar
supaya memudahkan penulis blog ini.
Pertanyaan yang dijawab di kolom komentar bisa sekaligus menjadi
FAQ, jadi saya tidak perlu menjawab pertanyaan sama berkali-kali :)
Kebetulan saya punya fuji XT10 apa ada rekomendasi lensa murah yg bagus dg converter yg murah jg? Terutama yg bokeh bgt, krn lensa ori fuji luarbinasa mahal. Thx
ReplyDeletekalau ingin bokeh maksimal, biasanya lensa 50mm f1.2, dan di kelas ini paling murah ada canon FD 55mm f1.2 yang start sekitar 2jt untuk kondisi yang kurang baik
Deletecontoh hasilnya di link ini : http://www.foodgrapher.com/2016/09/wing-stop-surabaya-town-square.html
DeleteSalam kenal ko Albert!
ReplyDeleteMau nanya masalah lensa manual yg recommended buat fuji XA-2 yg focal length kurang dari sama dengan 50mm (wkwk pinginnya 24mm atau 35mm gitu ko tapi 50mm ya ngga apa sih hehehe) dengan apperture sekitar 1.4-2 an gitu tapi budget dibawah 2jt ko hehehe, maaf ya ko banyak kriterianya._. Kalo bisa yg sekalian fuji X-mount ko hehe soalnya jarang nemu adapter buat fuji._.
Soalnya sementara sudah pake canon 600D sekitar 4 thn, dan udah pake lensa fix canon yg 50mm f/1.8 itu sekitar 2thn. Nah punya XA-2 ini jarang dipakai karena ngga ada lensa fix padahal suka banget sama tonenya fuji ko. Untuk kebutuhan sehari2 juga buat foto makanan sama kadang2 portrait ko. Mohon jawabannya ya ko hehe karena masih tak mampu beli lensa fuji yang AF.. Terima kasih banyak ko!
salam kenal
Deletesaya sempat coba XM1 dan XT1 digabung lensa manual, XT1 masih ok karena fitur manual focus assist lebih lengkap. Kalau XM1 sama dengan XA2, sepertinya lebih baik pakai lensa modern. Saya coba XM1 banyak yang missfocus karena kurang baiknya manual assist, seperti focus peaking, focus magnify dkk
kalau 35mm ke bawah bukaan besar sangat mahal, tidak ada yang murah. bisa di atas 3 jt
kalau lensa manual tidak ada yang fuji x mount, lensa cctv atau apa yang merk cina itu juga perlu adapter seingat saya
Salam koh Albert
ReplyDeleteSaya mau minta pencerahan soal lensa manual, masalahnya kayak gini...
saya baru2 ini beralih ke mirrorless sony a7 mark ii, rencana mau cari lensa fix manual buat mendampingi lensa standar 24-70 saya, ada nggak yang rekomended buat dipasangkan dikamera a7 ii saya, dengan pertimbangan harga, ketajaman, warna, dan bokehnya yg indah...
kalau ada gimana soal mountingnya kalau nggak cocok ke sony ?
mohon petunjuknya yaa, maaf nulisnya kepanjangan. hehe
Salam
DeleteRata rata lensa manual worth to buy. Untuk pemula bs cari yg 50mm f2 sampe f1.4 dulu
Yg agak ribet adapternya canon fd, krn ada mekanisme lock open dsb, lensa lain lbh mudah. Rata rata lensa dslr manual bisa dipasangkan di sony, adapternya pun mudah dicari
Untuk lensa murah di bawah 1 jt yang saya punya dan bs rekomen ada helios 50mm f2, meyer optic 50mm f2.8 dan pentax 50mm f1.7
siap terima kasih petunjuknya. sangat membantu...salam
Deletesama2 mas
Deletekalau dana lebih, bisa tengok lensa canon FD 50mm / 58mm f1.2. itu lensa super wide paling murah. memang tidak terlalu tajam, tapi ajib hasilnya :)
Mas, untuk sony a7ii adpter nya yg cocok untuk helios 50mm f2, meyer optic 50mm f2.8 dan pentax 50mm f1.7 yang ga terlalu mahal apa ya?
ReplyDeletebeda semua itu adapternya
Deletehelios M42 to Sony EF
Meyer optic kebanyakan EXAKTA to sony
Pentax PK Mount ke Sony
kalau sudah bisa beli A7ii mending pakai adapter yang harga 200rb ke atas, merk favorit saya sendiri K&F. pakai adapter murah biasanya susah masuknya
Mas, untuk lensa manual fullframe yang harganya masih oke merek apa ya mas?
ReplyDeleteTerima kasih.
hampir semua lensa manual itu diperuntukkan kamera full frame, yang kamera film kecil biasanya lensanya tidak bisa dicopot
Deleteharga masih oke / tidak tergantung penilaian subyektif, kalau menurut saya mempertimbangkan hasilnya, 95% lensa manual harganya oke dengan pengecualian beberapa lensa favorit kolektor yang di atas 5 jt.
Mas, ketika menggunakan lensa manual untuk settingan aperture atau shutter priority apakah masih bisa digunakan? terutma jika lensa memiliki pengaturan aperture manual, apakah mode aperture priority tetap bisa digunakan?.
ReplyDeleteTerima kasih.
aperture priority tidak berguna karena kontrol aperture di lensa, lainnya bisa
Deletemas, saya punya lensa petri 55mm
ReplyDeleteapakah itu bisa untuk full frame ?
apakah focal length nya benar 55 di fullframe ?
saya tidak bisa tahu lensanya dari focal length dan merk saja, karena ada banyak variasi
Deletetidak semua kamera full frame juga sama, lensa yang bisa dipasangkan di sony A7 belum tentu bisa di canon DSLR, yang bisa di Canon DSLR belum tentu bisa dipasangkan di Nikon DSLR, walaupun ada adapternya kadang tidak dapat infinity
hi mas, kebetulan saya punya manual minolta. nah lensa ini mau ta pasang di bodi nikon. pertaanyaan apa bisa berfungsi langsung? apa tetap butuh adapter?
ReplyDeleteTidak bisa tanpa adapter
DeleteNikon plg rewel urusan lensa manual karena sebagian lenda ada yg infinite tidak dapat.saya tidak pernah punya nikon jadi kurang tahu apa minolta bisa dipakai dan dapat focus infinity. Bs coba googling dulu sebelum beli adapternya
Salam mas,
ReplyDeleteMinta pendapatnya...
Pilih Meyer Optik Gorlitz Orestor 135mm f2.8 (15 blade) M42 atau Takumar SMC 135mm f2.5 M42 untuk di body canon, khusus untuk portrait.
Belum pernah bandingkan jadi tidak bisa beri pendapat
DeleteKalau di 50mm saya lebih suka hasil meyer dibanding takumar
mas, adapter lensa minolta ke canon dslr ada yg pake optik dan ada yang enggak, apa bedanya?
ReplyDeletedan yang aku denger jika canon dslr make lensa minolta ada pengurangan ukuran foto jadi 70%, apa itu bener?
yang pakai optik mungkin tipe speed boost, saya tidak pernah coba sendiri jadi tidak bisa banyak beri pendapat
Deleteadanya cuma 2 tipe DSLR canon itu. Full frame = 35mm, APS C dengan faktor pengali 1.6x. kalau prosentase = 62%
baca-baca dulu saja bedanya apa full frame dan APS C, efeknya ke focal lenght lensa, dan jangan bikin format sendiri yang malah jadi ribet seperti pengurangan 70% itu
bisa ke link ini untuk penjelasan full frame vs aps c
Deletehttp://www.foodgrapher.com/2015/07/pilih-mana-fuji-vs-sony.html?showComment=1515414446828#c3540849272383817507
APS C vs Full Frame
saya kutip :
"Dengan ukuran sensor lebih kecil, focal length yang didapat dari body kamera dengan sensor APS-C juga relatif lebih kecil, karenanya ada faktor pengali 1.6x.
Karena itu saat baca deskripsi lensa, kadang tulisan 18-55mm (28-75 on 35mm equivalent), artinya lensa 18-55mm ini kalau dipasangkan di bodynya akan seperti lensa 28-75mm di kamera film 35mm alias full frame."
Mas, minta saran lensa manual 35mm f2.8 atau lebih lebar, yg tajam dan murah ?
ReplyDeletebelum ada setahu saya
Deletekalaupun ada murah di bawah 1 jt, ketajamannya jelek
Koh minta saran yaa, sebelumnya ane pake Nikon D3200 lumayan lama. Karena pertimbangan photography cuma jadi hobby and abadiin moment - moment tertentu aja, kepikiran untuk beli mirrorless biar agak kecilan and ga berat bawa kamera. Setelah berbagai pertimbangan, minang Fuji XA3 + lensa bawaan. Nah, ini ane mau cari lensa fix (yang murah tentunya) dan masih bingung ambil meike 35mm f1.7, meike 50mm f 2.0, 7artisan 55mm f1.4. Worth to try kah ketiga lensa itu? Apakah semakin sulit or semakin mudah penggunaan lensa fix di mirrorless tanpa viewfinder (Fuji XA3)? Mohon sarannya ya koh
ReplyDeleteyang pernah coba cuma meike 35mm, dan saya tidak terlalu cocok dengan hasilnya
Deletekalau dua lainnya belum pernah coba jadi tidak bisa komentar
saya sekarang sedang pakai Fuji Xt2 dan Olympus EM1
Deletepernah pakai A7 sony juga
paling enak fitur2nya buat manual lens adalah sony, disusul olympus. Fuji sedikit susah karena focus peakingnya tidak terlalu jelas
viewfinder tidak terlalu pengaruh, karena mayoritas butuhnya untuk saat kondisi cahaya terlalu terang dan LCD tidak efektif. untuk manual focus sama saja mau pakai LCD / EVF kalau kondisi umum
Oh gitu, well noted. Rencana kedepan memang mau upgrade ke Fuji XT series. Cuma masih nabung dulu and belajar membiasakan menggunakan mirrorless. Nah adakah saran untuk newbie yang kebetulan adanya Fuji XA series yg ingin menggunakan lensa manual?
DeleteXT series tidak lebih baik untuk manual lens, lebih baik tabungannya dipakai beli lensa
DeleteSalam kenal koh,
ReplyDeleteMau minta pendapat , saya punya 2 lensa manual nikkor 50mm f1.4 ai-s dan super takumar 105mm f2.8 dgn body sony a7r . Apakah kedua lensa ini ckup untuk keseharian foto ? Atau malah lebih baik diganti dgn pilihan lensa lain kalo ada rekomendasi dari segi ketajaman / tone color , bokeh atau lain sebagainya ? Terimakasih
salam kenal
ReplyDeleteyang saya punya takumar 105mm f2.8, hasilnya cukup memuaskan sih buat saya pribadi. bokehnya menarik
kalau nikon 50mm f1.4 belum pernah coba, tapi sudah cukup bagus lensa itu.
masalah rekomendasi lensa, tergantung selera pribadi. kalau ingin karakter yang beda dengan 50mm f1,4 ais, bisa coba cek lensa rollei 50mm f1.8, meyer 50mm f1.8
oh ya sekali lagi tanya koh , nikkor 24mm f2.8 ai-s dan canon fd 50mm f1.4mm ssc pernah pake lensa ini gk ?
Deletecanon fd 50mm f1.4 ada, lumayan hasilnya tapi saya lebih suka Minolta
DeleteKalau 24mm nikkor belum pernah coba
Thx bro atas pencerahan ilmu nya, bermanfaat sekali..... Tetap sukses.....
ReplyDelete